Download Contoh skripsi kualitatif perbankan syariah.
Era globalisasi saat ini semakin beragam metode pembelajaran atau model-model pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai dengan konteks pembelajaran. Dalam memperbaiki proses pembelajaran diantaranya dapat digunakan metode CTL. Guru dalam pendekatan kontekstual dituntut dapat mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.
Meski dengan keterbatasan fasilitas di lingkungan SMA Negeri 1 Sumbul namun guru tetap dituntut untuk dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Metode CTL memungkinkan pembelajaran yang tenang dan menyenangkan karena pembelajaran dapat dilakukan secara alamiah, sehingga siswa dapat mempraktekkan secara langsung yang dipelajarinya. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa memahami hakekat, makna dan manfaat belajar sehingga memungkinkan siswa rajin dan termotivasi untuk senantiasa belajar, bahkan kecanduan belajar. Kondisi tersebut terwujud, ketika siswa menyadari tentang apa yang mereka perlukan dalam hidup dan bagaimana cara menggapainya. Hal ini senada dengan Mulyasa (2003: 188) siswa memiliki rasa ingin tahu dan memiliki potensi untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Oleh karena itu tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan belajar yang menyenangkan agar dapat membangkitkan rasa ingin tahu semua siswa sehingga tumbuh minat atau siswa termotivasi untuk belajar.
Dengan menggunakan metode CTL di SMA Nur Hidayah diharapkan dapat merubah proses pembelajaran ekonomi menjadi lebih optimal. Siswa menjadi termotivasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih baik. Dalam kegiatan pembelajaran yang menyenangkan guru harus dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran atau pembelajaran yang partisipatif.
Peserta didik dibantu oleh pendidik dalam melibatkan diri untuk mengembangkan atau memodifikasi kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2005: 69) dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, peserta didik dibantu oleh pendidik melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Proses ini mencakup kegiatan untuk menyiapkan fasilitas atau alat bantu pembelajaran, menerima informasi tentang materi /bahan belajar dan prosedur pembelajaran, membahas materi/bahan belajar dan melakukan saling tukar pengalaman dan pendapat dalam membahas materi atau memecahkan masalah. Menurut Tim Penyusun kamus bahasa (1994:705) Optimalisasi merupakan proses, cara atau perbuatan mengoptimalkan. Mengoptimalkan berarti menjadikan paling baik, paling tinggi atau paling menguntungkan. Sedangkan Pembelajaran menurut Sudjana (2005:8) adalah setiap upaya yang sistematik dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dalam kegiatan ini terjadi interaksi edukatif antara pesera didik atau siswa dengan pendidik atau guru.
Jadi kegiatan pembelajaran ditandai adanya upaya disengaja, terencana dan sistematik yang dilakukan oleh pendidik untuk membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian optimalisasi proses pembelajaran yaitu proses atau cara mengoptimalkan kegiatan siswa untuk belajar sedangkan guru berperan untuk membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajar atau membelajarkan siswa.
Upaya guru dalam mengoptimalkan pembelajaran dapat beragam penerapannya, antara lain berupa bantuan dorongan / motivasi dan bimbingan belajar. Penerapannya tergantung pada situasi kegiatan belajar yang akan atau sedang dilakukan.
Namun arah yang ditempuh guru adalah agar siswa aktif melakukan kegiatan belajar dan bukan sebaliknya guru yang lebih mengutamakan kegiatan untuk mengajar. Jadi interaksi pembelajaran yang aktif antara siswa dan guru adalah faktor penting dalam kegiatan pembelajaran. Metode merupakan cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan. Metode mengandung unsur prosedur yang disusun secara teratur dan logis serta dituangkan dalam suatu rencana kegiatan untuk mencapai tujuan. Menurut Knowles (1977:133) dalam Sudjana (2005:14) Metode adalah pengorganisasian peserta didik di dalam upaya mencapai tujuan. Metode berkaitan dengan teknik yaitu langkah-langkah yang ditempuh dalam metode untuk mengelola kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Abdul Madjid (2006: 136 -137) metode dalam pendidikan merupakan cara yang ditempuh atau dipergunakan dalam upaya memberikan pemahaman pada siswa.
Metode yang dipergunakan oleh guru dalam proses pembelajaran dapat beragam, yang perlu diperhatikan adalah akomodasi menyeluruh terhadap prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar yaitu. Pembelajaran Kontekstual atau dikenal dengan istilah Contextual Teaching And Learning (CTL) menurut Mulyasa (2006: 102) merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata, sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan merasakan pentingnya belajar dan akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sanjaya (2006: 109) CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan. Dengan demikian pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual memiliki ciri harus ada kerja sama, saling menunjang, gembira, belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai sumber, siswa aktif, menyenangkan, tidak membosankan, sharing dengan teman, siswa kritis dan guru kreatif. Proses kegiatan pembelajaran dapat lebih bermakna jika kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berangkat dari pengalaman belajar siswa dan guru yaitu kegiatan siswa dan guru yang dilakukan secara bersama dalam situasi pengalaman nyata, baik pengalaman dalam kehidupan sehari-hari maupun pengalaman dalam lingkungan.
Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Inkuiri adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Bertanya adalah menggali kemampuan, membangkitkan motivasi dan merangsang keingintahuan siswa. Permodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai yang dapat di tiru oleh siswa.
Refleksi adalah proses mengendapkan pengalaman yang telah dipelajari dengan cara mengurutkan kembali kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilalui. Penilaian nyata adalah proses mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar siswa yang diarahkan pada proses belajar bukan hasil belajar. (Sanjaya, 2006: 118–122). Komponen penilaian sebenarnya adalah melakukan penilaian yang sebenarnya dari berbagai sumber dan dengan berbagai cara.
Dalam hal ini mengukur pengetahuan dan ketrampilan siswa. Mempersyaratkan penerapan pengetahuan atau pengalaman. Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan. Proses dan produk kedua-duanya dapat diukur.
Jadi dalam pembelajaran kontekstual berarti melaksanakan komponen-komponen atau aspek-aspek pembelajaran kontekstual, dalam hal ini guru memegang peranan penting dalam menciptakan pembelajaran yang menggairahkan atau menyenangkan sehingga guru harus kreatif memilih metode pembelajaran yang efektif dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar siswa secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikan mampu mengubah perilaku sebagian besar siswa kearah penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA N egeri 1 Sumbul.
Alamat sekolah di Jalan SM.Raja Atas No 1 36. Berkolaborasi dengan dua orang guru mata pelajaran ekonomi. Subyek penelitian yang di ambil adalah kelas XI IP S 1. Waktu pelaksanaan semester 1 tahun pelajaran 2 013 / 20 14.
Kelas XI IP S 1 berjumlah 40 siswa, laki-laki 1 6 dan perempuan 1 4 siswa. Dengan karakteristik siswa yang lebih menyukai proses pembelajaran dengan metode bervariasi, tidak hanya di dalam ruangan kelas saja. Siswa cepat merasa jenuh jika harus terus memperhatikan ceramah guru, siswa lebih senang proses pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk eksistensi diri melihat tampilan teman-temannya. Namun siswa yang aktif dalam diskusi hanya siswa tertentu saja, sebagian besar masih kurang aktif dan kurang kreatif dalam belajar.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah memanfaatkan analisa deskriptif dari proses dan hasil belajar. Analisis juga dilakukan dari hasil observasi dan wawancara. Analisis berdasarkan siklus yang secara bertahap. Analisis 1 dalam siklus 1 yang hasilnya direfleksikan ke siklus 2 begitu juga ke siklus 3. Sedangkan refleksi yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dilakukan. Penelitian dengan metode pembelajaran kontekstual ini, peneliti berharap siswa akan menjadi lebih termotivasi dalam proses pembelajaran.
Tindak lanjut dalam penelitian ini siswa dapat menjadi lebih aktif dan pembelajaran kontekstual akan dilakukan secara kontinyu oleh guru. REKAPITULASI DAN POSTING JURNAL KHUSUS KE BUKU BESAR sub tema: Akuntansi Penulis: sahat sijabat Tulisan ini tentang rekapitulasi dan posting jurnal khusus ke buku besar.
Untuk mempelajari Materi ini sebaiknya Anda telah memahami materi khusus jurnal khusus perusahaan dagang. Karena materi pada tulisan ini sangat erat kaitannya dengan materi tersebut. Setelah selesai mengerjakan jurnal khusus, selanjutnya membuat siklus yang lainnya seperti neraca saldo, kertas kerja dan laporan keuangan perusahaan dagang yang akan dibahas pada materi selanjutnya. Setelah mempelajari materil ini, diharapkan Anda dapat menguasai materi rekapitulasi dan posting jurnal khusus ke buku besar. Dalam materil ini disajikan 2 kegiatan: Kegiatan 1: 1. Arti dan tujuan rekapitulasi 2. Rekapitulasi jurnal khusus a.
Jurnal pembelian b. Jurnal pengeluaran kas c. Jurnal penjualan d. Jurnal penerimaan kas e.
Jurnal umum 3. Cara memindahbukukan jurnal khusus ke dalam buku besar 4. Memindahbukukan hasil.