Dalam buku Geografi Kesejarahan II Indonesia (1984), yang mengacu kepada hasil penelitian para akhli, Daldjoeni mengemukakan pendapatnya tentang asal‑usul ras Melayu, antara lain: Di Hindia belakang ada dua pusat persebaran bangsa. Daftar Judul Skripsi Bahasa & Sastra Inggris Bagian DOC No. Judul Skripsi Format File 1 The Influence The Of Main Characters’ Conflicts Toward Plot In Oscar Wilde’s “The Importance Of Being Earnest” DOC 2 An analysis of the main character’s hatred depicted in.
JARAK (AU) TANGGAL NAMA PERIODE (TAHUN) 01. 0.0151 1770 Juli 1,7 D/1770 L1 (Lexell) 5,60 02. 0.0229 1366 Okt 26,4 55P/1366 U1 (Tempel-Tuttle) 33,7 03. 0.0237 2016 Mar 22,65 P/2016 BA14 (PANSTARRS) - 04.
0.0312 1983 May 11,5 C/1983 H1 (IRAS-Araki-Alcock) 1.020 05. 0.0334 837 Apr 10,5 1P/837 F1 (Halley) 76,9 06. 0.0358 2016 Mar 21,52 252P/LINEAR 5,33 07. 0.0366 1805 Des 9,9 3D/1805 V1 (Biela) 6,74 08. 0.0390 1743 Feb 8,9 C/1743 C1 - 09. 0.0394 1927 Juni 26,8 7P/Pons-Winnecke 6,01 10.
0.0437 1702 Apr 20,2 C/1702 H1 - 11. 0.0555 2014 Mei 29,33 209P/LINEAR 5,10 12. 0.0601 2011 Ags 15,34 45P/Honda-Mrkos-Pajdusakova 5,26 13. 0.0617 1930 Mei 31,7 73P/1930 J1 (Schwassmann-Wachmann) 5,43 14. 0.0628 1983 Juni 12,8 C/1983 J1 (Sugano-Saigusa-Fujikawa) (hyp.) 15.
0.0682 1760 Jan 8,2 C/1760 A1 (Great Comet) 175,1 16. 0.0787 2006 Mei 12,4 73P/Schwassmann-Wachmann 5,43 17. 0.0839 1853 Apr 29,1 C/1853 G1 (Schweizer) 781 18. 0.0879 1797 Ags 16,5 C/1797 P1 (Bouvard-Herschel) - 19. 0.0884 374 Apr 1,9 1P/374 E1 (Halley) 78,8 20. 0.0898 607 Apr 19,2 1P/607 H1 (Halley) 77,5 21.
0.0934 1763 Sept 23,7 C/1763 S1 (Messier) 72,5 22. 0.0964 1864 Ags 8,4 C/1864 N1 (Tempel) 3.930 23.
0.0982 1862 Juli 4,6 C/1862 N1 (Schmidt) - 1. The Great Comet tampak sejak 1759, dan Biela terlihat hingga 1806. C/1491 B1 mendekati Bumi hingga 0,0094 AU , namun orbitnya sukar diprediksi. KOMET YANG KASAT MATA Ref: Mitton p.80-84 – 1991, the IAU – MPC, Sagan p.97-103 – 1983, Pasachoff p.213-227 - 1978. IDENTIFIKASI NAMA KARAKTER 01 1957 III Arend-Roland Mempunyai anti-tail. 1970 II Bennett Sangat terang (magnitudo nol, Maret 1970). Ditemukan J.C.
Bennett dalam lawatannya ke Afrika Selatan. Panjang ekor di kubah langit kisaran 300.
02 1874 III Coggia Ditemukan J.E. Ekor kisaran 400. 03 1914 V Delavan Ditemukan Delavan (La Plata – Argentina) Desember 1913 dan terlihat berbulan-bulan. 04 1858 VI Donati Ditemukan G.B. Donati (Florence).
Dilukiskan mempunyai ekor tipe I sebanyak 2 buah, dan tipe II yang sangat lebar. 05 1962 VIII Humason Ukuran termasuk besar dan sangat aktif, terbukti telah memiliki ekor walau jaraknya ke Matahari masih 5 AU (750 juta km, sejarak Jupiter). 06 1965 VIII Ikeya-Seki Ditemukan 18 September 1965 oleh astronom amatir Jepang. Masyarakat Indonesia banyak yang melihat, berwarna merah darah, mirip Mars.
Tergolong Sungrazers (perihelionnya pendek). 07 1973f / 1973 XII Kohoutek Ditemukan Lubos Kohoutek saat bekerja di Hamburg Observatory. Perihelion komet hanya 21 juta km (0,14 AU). Memiliki anti-tail. Cemerlang dan jelas dilihat dari Indonesia/Jakarta.
Magnitudo minus 5. Banyak ditemukan unsur HCN yang umumnya dijumpai di materi antar bintang. Hal ini sekaligus tanda bahwa komet berasal dari tempat yang sangat jauh dari Matahari bahkan hingga ke ruang antar bintang (tepi Tata Surya). 08 1957 V Mrkos Ditemukan astronom amatir Czech. 09 P/Biela Ditemukan pertama kali tahun 1772, dan terus berulang hingga W. Von Biela melihatnya tahun 1826.
Periodenya 6,6 tahun. Saat tampak tahun 1846, baru diketahui bahwa komet ini pecah menjadi 2 walau tetap memiliki lintasan sama dan berdekatan. Pada tahun 1852 jarak keduanya menjauh hingga 2 juta km. Sejak itu perlahan keduanya hilang.
Hujan meteor Andromedids pada bulan November terkait dengannya. 10 P/Encke Pertama diamati dari kota Paris oleh P. Mechain tahun 1786. Ditemukan lagi oleh Caroline Herschel tahun 1795, Pons dkk tahun 1805 dan 1818.
Secara matematis dinamika orbitnya diteliti oleh Encke dan saat terlihat tahun 1818, dia hitung bahwa komet ini akan terlihat lagi tahun 1822 dan terbukti benar. Untuk pertama kali, adanya fenomena efek roket (makin dipercepat) melalui penelitian komet ini. Terjadi karena pengurangan massa yang terus menerus yang dialami oleh komet karena durasi mendekatnya ke Matahari relatif singkat. Terkait hujan meteor Taurid dan dikaitkan dengan bencana Tunguska di Rusia 30 Juni 1908, juga hujan meteor Beta Taurid. 11 P/Giacobini-Zinner Ditemukan tahun 1900.
Periodenya kisaran 6,5 tahun dan dikaitkan dengan materi hujan meteor Draconids setiap bulan Oktober. Tahun 1985 Amerika Serikat meluncurkan wahana antariksa International Sun-Earth Explorer (ISEE) 3 yang berhasil memasuki daerah ekor komet ini sebagai bagian dari misi International Comet Explorer (ICE) 12 P/Schwassmann-Wachmann Periodenya 16,1 tahun dan lintasannya nyaris lingkaran.
Jadi gerak edar terhadap Matahari mirip planet dengan lokasi di antara Jupiter dan Saturnus. Setiap tahun pada saat oposisi, komet ini dapat dilihat dengan bantuan teleskop (magnitudonya antara 10 hingga 18). 13 1976 VI West Komet yang sangat cemerlang yang ditemukan tahun 1975 dengan keunikan ekornya yang membentuk struktur mirip kipas atau segitiga. Sayangnya, ketika melewati perihelion, komet ini pecah menjadi 4 bagian besar dan tidak pernah terlihat lagi. 14 P/Halley Termasuk komet yang sangat terkenal. Konon telah tercatat sejak 3.073 tahun lalu. Memang Edmond Halley bukan penemunya, namun yang pertama menghitung secara matematis orbitnya.
Saat melihatnya tahun 1682, Halley berbekal teori yang kala itu dikembangkan oleh Newton, menghitung bahwa komet ini akan terlihat lagi tahun 1758. Nyatanya benar, walau sayangnya Halley tidak menikmatinya karena wafat tahun 1742. Wahana antariksa Giotto berhasil mendekati inti komet ini sejarak 605 km saja. Diketahui diameter inti 16x8 km yang berotasi tiap 7,1 hari. Temperatur yang menghadap Matahari mencapai lebih dari 350K.
Komet ini terkait dengan hujan meteor Aquarids dan Orionids. Komet yang ditemukan oleh wahana pendeteksi (sky survey) dan yang ditemukan astronom/astronom amatir.
Credit: NASA Science – Science News – comethunter.de. Survey Official Comet Discoveries SOHO 1982 LINEAR 220 Catalina Sky Survey 135 PanSTARRs 131 Siding Spring Survey 101 Mt. Lemmon Survey 74 SPACEWATCH 63 NEAT 54 STEREO 43 LONEOS 42 WISE/NEOWISE 26 Credited Discoverer Comets McNaught 82 Shoemaker 32 Gibbs 28 Hill 27 Pons 26 Boattini 25 Christensen 24 Levy 22 Brooks 21 Bradfield 18 Garradd 17 Skiff 16 Barnard 16 Mueller 15 Daftar Pustaka McFadden, L., 1993, The Comet – Asteroid Transition, in A.
Milani et al (eds.), Proceeding IAU Symposium No. 160 of Asteroids, Comets, Meteors, Kluwer Acad. Pub., Dordrecht, p.95-110 Mitton, J., 1991, A Concise Dictionary of Astronomy, Oxford Univ. Press, Oxford Pasachoff, J. M., 1978, Astronomy: from the Earth to the Universe, Saunders Co., Philadelphia, p.212-331 Qibin, L., 1988, A Recent Study on the Historical Novae and Supernovae, in G. ), Proceedings of High Energy Astrophysics: Supernovae, Remnants, Active Galaxies, Cosmology, Springer-Verlag, Berlin, p. 2-25 Sagan, C., 1983, Cosmos, Futura, London, p.95-104 Sawitar, W., 2014, Menjelajahi Jagad Raya, Materi Penyuluhan Astronomi Tingkat SMP dan SMA, Planetarium dan Observatorium Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Sawitar, W., 2015, Astronomi dalam Cerita Rakyat Nusantara, Makalah pada Seminar Astronomi dalam Budaya Nusantara (SINDARA) di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Sekanina, Z.
Yeomans, 1984, Close Encounters and Collisions of Comets with the Earth, Astron. 89, 154-161, AAS The International Astronomical Union – Minor Planet Center Walker, C., 1996, Astronomy: Before the Telescope, British Museum Press, London, p. 50,177, 210-13, 235, 245, 285, 308, 313-15, 318, 322, 327-9, 331-4.